Ir. Widya Laila Terpilih sebagai Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Riau

Pekanbaru, Riau – Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) resmi menetapkan Ir. Widya Laila, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua BKTI-PII Wilayah Riau Periode 2025–2028.

Penetapan ini dilakukan melalui mekanisme Konvensi Wilayah BKTI-PII yang dibuka oleh Ketua Umum PII Ir. Ilham Akbar Habibie, Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri PII Ir. Wiza Hidayat, dan Ketua PII Wilayah Riau Ir. Ulul Azmi, dan disaksikan langsung oleh seluruh pengurus dan anggota BKTI PII yang hadir di Universitas Muhammadiyah Riau, Rabu (21/5/25).

Acara ini juga dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Dr. H. Saidul Amin, MA, sebagai Tuan Rumah Acara dengan mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas SDM untuk Akselerasi Industri Hijau Nasional”.

Konvensi ini menjadi tonggak sejarah sebagai Konvensi Wilayah Badan Kejuruan yang pertama kali diadakan di Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan menjadi pelopor bagi pelaksanaan Konvensi Wilayah selanjutnya di seluruh Wilayah Indonesia.

Dalam sambutannya, Ilham Habibie berpesan bahwa PII sangat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8% di masa mendatang dan re-industrialisasi merupakan salah satu hal utama yang harus dijalankan untuk mencapai target pemerintah tersebut.

“Kita menghadapi tantangan besar dalam hal re-industrialisasi. Ini tidak hanya tentang membangun pabrik atau teknologi baru, tetapi bagaimana kita menyiapkan SDM yang benar-benar kompeten dan relevan dengan tuntutan industri saat ini dan masa depan. Salah satu hambatan besar dalam akselerasi industri adalah kesenjangan keterampilan antara lulusan pendidikan tinggi dan kebutuhan riil dunia industri”, papar Ilham Habibie.

Tantangan global juga mendorong para insinyur untuk terus berinovasi menciptakan nilai tambah melalui pengembangan sektor industri.

“Tidak ada negara maju yang hanya mengandalkan sumber daya alam mentah. Negara maju selalu didorong oleh industri yang kuat dan disinilah peran para insinyur. Momentum Konvensi Wilayah yang pertama ini akan menjadi wadah untuk memperkuat jejaring insinyur Teknik Industri dan meningkatkan peran aktif BKTI-PII dalam pengembangan profesi insinyur Teknik Industri di tingkat wilayah seluruh Indonesia,” ungkap Wiza Hidayat.

Persatuan Insinyur Indonesia sebagai rumah para insinyur di Indonesia mendorong terciptanya nilai tambah melalui kolaborasi dunia industri dan akademisi.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada BKTI-PII, karena memilih Riau sebagai provinsi pelopor Konvensi Wilayah Badan Kejuruan yang pertama dan mengajak seluruh insinyur dan calon insinyur untuk bergabung didalam PII sebagai rumah bersama para insinyur di Indonesia”, papar Ulul Azmi.

Menuju Indonesia Emas 2045, industri yang kuat menjadi syarat utama untuk mencapai visi besar tersebut. BK Teknik Industri PII berkomitmen untuk mendorong sinergi dan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan guna menciptakan ekosistem industri yang berdaya saing global. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, dirinya meyakini bahwa insinyur teknik industri Indonesia dapat membawa perubahan signifikan bagi kemajuan bangsa.

Sebagai langkah konkrit dari akselerasi Industri Hijau, momentum ini dilanjutkan dengan penanaman 1.000 pohon sebagai aksi nyata BKTI-PII terhadap keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini menegaskan bahwa pengembangan industri hijau tidak hanya berbasis teknologi dan kebijakan, tetapi juga tumbuh dari kesadaran kolektif dan aksi nyata untuk menjaga kelestarian alam bagi masa depan.

“Kami berkomitmen menghilangkan jejak karbon dari seluruh kegiatan BKTI-PII dan menjadi pionir keinsinyuran dalam wujudnya nyata langkah berkelanjutan untuk masa depan”, ujar Moh Shadiq Helmy, insinyur teknik industri dan Sustainability Expert yang juga didapuk menjadi narasumber didalam kegiatan ini mewakili Greeneration Foundation.

Didalam acara ini, BKTI PII juga melaksanakan Seminar Nasional dengan mengundang berbagai narasumber ahli dibidang Industri Hijau diantaranya Dr. Ir. Indra Hasan, MT – (Universitas Muhammadiyah Riau), Ronny Bowo Leksono (Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Riau), Armadi (PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang), Shadiq Helmy (Greeneration Foundation), Sri Darma Krida (Ketua Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia) dan Tigor Sardison Ompusunggu (PT. Riau Andalan Pulp and Paper).

SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER

TINGKATKAN KOMPETENSI & PROFESIONALISMEMU! Bergabunglah dalam program SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerja sama dengan LSP Teknik Manajemen Industri. Benefit