|
Semarak, Industri Alat Kesehatan Diramaikan Pemain Baru JAKARTA—Industri alat kesehatan dalam negeri terus bertumbuh yang ditandai dengan peningkatan jumlah pabrikan pada awal tahun ini sebanyak 27 perusahaan.
Dengan demikian hingga saat ini terdapat 242 pabrikan dengan jenis alat kesehatan yang diproduksi sebanyak 294 jenis. “Peningkatan ini menggambarkan potensi perkembangan industri alat kesehatan, tentunya harus sejalan dengan peningkatan teknologi produk alat kesehatan nasional,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada pembukaan workshop Peningkatan Kemanfaatan Alat Kesehatan dalam Negeri di Jakarta, Senin (19/3/2018). Pengembangan industri alat kesehatan ini diarahkan melalui pengembangan yang inovatif berbasis riset. Keberadaan lembaga riset dan pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan dapat menjadi sumber munculnya riset-riset inovatif di bidang alat kesehatan. Alat kesehatan berbasis riset membutuhkan tahapan uji klinik dalam memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat. Untuk memfasilitasi uji klinik itu, Kemenkes menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 63 Tahun 2017 tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik. Dalam Permenkes tersebut dijelaskan terdapat dua jenis uji klinik, yakni uji klinik pra pemasaran dan pasca pemasaran. Uji klinik pra pemasaran adalah uji klinik yang menggunakan produk uji yang belum memiliki izin edar di Indonesia, termasuk uji klinik dengan produk uji yang telah memiliki izin edar untuk indikasi atau maksud penggunaan baru. Sementara itu, uji klinik pasca pemasaran adalah uji klinik yang menggunakan produk uji yang sudah melalui uji klinik pra pemasaran dan telah memiliki izin edar di Indonesia untuk mendapatkan data manfaat, keamanan atau untuk konfirmasi kinerja yang telah disetujui. Adanya permenkes tersebut diharapkan kendala yang terkait dengan uji klinik alat kesehatan dapat teratasi. Indonesia pun ditargetkan mampu menghasilkan alat kesehatan berbasis riset dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen alat kesehatan berbasis riset. Pasar alat kesehatan nasional memiliki pertumbuhan hingga 12% per tahun. Anggaran Kemenkes untuk pembelian alat kesehatan pada 2017 sekitar Rp12 triliun dan meningkat menjadi Rp18 triliun pada tahun ini… Selengkapnya dapat dibaca disini (source) : http://industri.bisnis.com/read… |

SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER
28/05/2025
TINGKATKAN KOMPETENSI & PROFESIONALISMEMU! Bergabunglah dalam program SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerja sama dengan LSP Teknik Manajemen Industri. Benefit

DORONG AKSELERASI INDUSTRI HIJAU, BKTI-PII GELAR SEMINAR NASIONAL DAN KONVENSI WILAYAH PERTAMA DI RIAU.
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) menyelenggarakan Seminar Nasional Teknik Industri 2025 dan Konvensi Wilayah BKTI-PII Riau pada hari Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di

Ir. Widya Laila Terpilih sebagai Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Riau
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) resmi menetapkan Ir. Widya Laila, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua BKTI-PII Wilayah Riau Periode 2025–2028.