|
Langkanya Bahan Baku Baja Ancam Program Sejuta Rumah JAKARTA – Mulai bergairahnya sektor konstruksi dan properti saat ini ikut mendorong bergeraknya industri metal baja ringan dan atap metal dalam negeri. Namun, perkembangan positif tersebut dibayangi oleh kekhawatiran sulitnya mendapatkan bahan baku Baja Lapis Alumunium Seng (BJLAS) Warna.
Kekhawatiran ini diungkap oleh para produsen baja ringan yang tergabung dalam tiga asosiasi, yakni ARFI (Asosiasi Roll Former Indonesia), APBRI (Asosiasi Produsen Baja Ringan Indonesia) dan ASBARINDO (Asosiasi Baja Ringan dan Atap Ringan Indonesia) di Jakarta, Rabu (6/12/2017). Para produsen yang tergabung dalam tiga asosiasi ini, bersepakat meminta pemerintah meninjau ulang rencana penetapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) sebesar 49% BJLAS Warna dari China, dan sebesar 18% dari Vietnam. Kebijakan ini merupakan hasil penyelidikan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) berdasarkan permohonan PT NS BlueScope Indonesia. Ketua Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Novia Budiman menilai, kebijakan ini jelas akan menaikkan harga impor BJLAS Warna, sehingga produsen atap metal dan baja ringan harus membeli BJLAS Warna dari industri dalam negeri. Sementara kapasitas produksi dalam negeri sendiri masih sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan produsen. “Kapasitas produksi BJLAS Warna dalam negeri hanya sebesar 150 ribu ton per tahun, sementara tingkat konsumsi BJLAS Warna rata-rata 350 ribu ton per tahun. Akan terjadi keterbatasan pasokan yang akibatnya banyak produsen atap metal akan tutup karena kekurangan pasokan bahan baku,” ujar Novia kepada SINDOnews, Rabu (6/12/2017). Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Baja Ringan dan Atap Ringan Indonesia (ASBARINDO), Dwi Sudaryono mengatakan, dengan adanya kebijakan bea masuk anti dumping ini, nantinya secara langsung akan mengganggu industri hilir baja dalam negeri yang berupa produksi atap metal dan baja ringan. Dan hal ini tentu saja akan berimbas pada pasokan bahan baku pada sektor konstruksi dan properti… Selengkapnya dapat dibaca disini (source) : https://ekbis.sindonews.com/read/… |

SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER
28/05/2025
TINGKATKAN KOMPETENSI & PROFESIONALISMEMU! Bergabunglah dalam program SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerja sama dengan LSP Teknik Manajemen Industri. Benefit

DORONG AKSELERASI INDUSTRI HIJAU, BKTI-PII GELAR SEMINAR NASIONAL DAN KONVENSI WILAYAH PERTAMA DI RIAU.
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) menyelenggarakan Seminar Nasional Teknik Industri 2025 dan Konvensi Wilayah BKTI-PII Riau pada hari Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di

Ir. Widya Laila Terpilih sebagai Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Riau
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) resmi menetapkan Ir. Widya Laila, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua BKTI-PII Wilayah Riau Periode 2025–2028.