|
Industri Kendaraan Bermotor RI Berpeluang Isi Pasar Australia
JAKARTA — Banyaknya produsen kendaraan yang menghentikan aktivitas produksi di Australia melahirkan peluang bagi industri kendaraan bermotor asal Indonesia untuk memperbesar cakupan pasar global. Apalagi, saat ini pemerintah kedua negara tengah melakukan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Perundingan itu ditargetkan akan tuntas pada tahun depan. Adanya perundingan ini akan membawa manfaat bagi perluasan pasar global kendaraan bermotor. Pemerintah akan melakukan komunikasi dengan pihak prinsipal agar bersedia untuk memberikan izin ekspor ke negara tersebut. “Perluasan ekspor ke Australia bisa dilakukan selama ada persetujuan dari prinsipal. Tapi kami juga akan menarik industri di sana agar mau masuk ke Indonesia,” kata Dirjen Industri Mesin, Logam, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan kepada Bisnis, Kamis (7/12). Tahun ini, sejumlah perusahaan otomotif memutuskan untuk mnutup pabriknya di Australia. Antara lain dua merek asal Amerika Serikat yakni Ford Motor Co dan General Motors Co, serta raksasa otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp. Ford secara resmi telah menghentikan aktivitas produksi pada Oktober. Keputusan itu kemudian disusul oleh pabrik Holden milik General Motors dan Toyota yang akan menghentikan produksi pada tahun depan. Dalam pembahasan IA-CEPA, ada sejumlah sektor prioritas antara lain pariwisata dan hospitality, pendidikan dan pelatihan, ketahanan pangan dan pasokan pangan global, kesehatan, ekonomi digital, e-commerce dan industri kreatif, serta infrastruktur dan energi. Sektor otomotif memang belum menjadi prioritas dari perundingan itu. Pelaku industri meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan komunikasi guna mengisi kekosongan pasokan kendaraan bermotor. IA-CEPA bisa menjadi alternatif di tengah ketidakpastian perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP). Apalagi secara geografis letak Indonesia dan Australia lebih dekat sehingga meringankan ongkos logistik… Selengkapnya dapat dibaca disini : http://www.kemenperin.go.id/artikel/16712/RI-Berpeluang-Isi-Pasar-Australia |

SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER
28/05/2025
TINGKATKAN KOMPETENSI & PROFESIONALISMEMU! Bergabunglah dalam program SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerja sama dengan LSP Teknik Manajemen Industri. Benefit

DORONG AKSELERASI INDUSTRI HIJAU, BKTI-PII GELAR SEMINAR NASIONAL DAN KONVENSI WILAYAH PERTAMA DI RIAU.
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) menyelenggarakan Seminar Nasional Teknik Industri 2025 dan Konvensi Wilayah BKTI-PII Riau pada hari Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di

Ir. Widya Laila Terpilih sebagai Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Riau
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) resmi menetapkan Ir. Widya Laila, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua BKTI-PII Wilayah Riau Periode 2025–2028.