|
Pabrik Baru Dorong Pertumbuhan JAKARTA – Pertumbuhan industri alas kaki pada tahun ini diperkirakan dapat mencapai 3,5% atau senilai US$4,7 miliar berkat beroperasinya sejumlah pabrik baru.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) Binsar Marpaung menyebutkan proyeksi pertumbuhan itu melebihi target pertumbuhan yang diperkirakan terjadi pada tahun lalu sebesar 2% atau senilai US$4,6 miliar. Angka ini dihitung berdasarkan nilai ekspor. “Tahun ini lebih baik dengan realisasi pabrik baru di Jawa Tengah, seperti di Jepara dan Brebes, tetapi tidak bisa berharap banyak,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/1). Proyeksi angka pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi tersebut salah satunya disebabkan oleh masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, yaitu lemahnya industri pendukung. Menurut Binsar, industri pendukung dalam negeri yang belum berkembang menyebabkan pelaku industri alas kaki mengimpor bahan baku. Kondisi ini mengakibatkan biaya produksi lebih tinggi dibandingkan dengan ongkos yang ditanggung oleh negara lain, sehingga melemahkan daya saing produk nasional. Oleh karena itu, pelaku industri alas kaki sangat menunggu upaya pemerintah untuk mengembangkan industri pendukung, seperti industri penyamakan kulit. Binsar menilai para investor bakal enggan menanamkan modal di dalam negeri untuk industri pendukung apabila pemerintah tidak memberikan insentif, misalnya berupa keringanan pajak. “Kalau industri pendukung ada, kami tidak perlu mengimpor. Industri pendukung kan juga bisa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor juga nantinya, ini bisa meningkatkan nilai tambah,” katanya. Selain pengembangan industri pendukung, Direktur Eksekutif Aprisindo Sigit Murwito sebelumnya mengatakan perjanjian perdagangan dengan kawasan Amerika Serikat dan Eropa juga ditunggu oleh pabrikan alas kaki. Saat ini, produk alas kaki Indonesia masih dikenakan bea masuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, seperti Vietnam. Dia menuturkan selama ini industri sepatu memiliki margin keuntungan kecil, sehingga harus memiliki volume yang cukup besar untuk mencapai target yang diinginkan. PENANAMAN MODAL Kementerian Perindustrian mencatat penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri di sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sepanjang 2017 senilai Rp4,73 triliun atau naik dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp2,05 triliun. Muhdori, Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian, menyebutkan beberapa pabrik sepatu yang baru melakukan ekspansi antara lain Pou Chen Indonesia dan Parkland World Indonesia. Keduanya membuka pabrik alas kaki di Jepara, Jawa Tengah dan telah mulai beroperasi… Selengkapnya dapat dibaca disini (source) : http://www.kemenperin.go.id/artikel/… |

SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER
28/05/2025
TINGKATKAN KOMPETENSI & PROFESIONALISMEMU! Bergabunglah dalam program SERTIFIKASI HUMAN CAPITAL MANAGER yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerja sama dengan LSP Teknik Manajemen Industri. Benefit

DORONG AKSELERASI INDUSTRI HIJAU, BKTI-PII GELAR SEMINAR NASIONAL DAN KONVENSI WILAYAH PERTAMA DI RIAU.
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) menyelenggarakan Seminar Nasional Teknik Industri 2025 dan Konvensi Wilayah BKTI-PII Riau pada hari Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di

Ir. Widya Laila Terpilih sebagai Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Riau
23/05/2025
Pekanbaru, Riau – Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII) resmi menetapkan Ir. Widya Laila, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua BKTI-PII Wilayah Riau Periode 2025–2028.